Jumat, 07 Desember 2012

Pelanggan berdasarkan Uisa


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Proses  bisnis  saat  ini  membutuhkan  suatu  sistem  yang bertujuan  untuk  mengembangkan  efektifitas  dan  kinerja  bisnis dengan  meningkatkan  kepuasan  dan  loyalitas  pelanggan. Bagian terpenting dari  aktivitas  bisnis  itu  sendiri  adalah  memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. 
Pilihan  produk  oleh  pelanggan  dapat  dipengaruhi  oleh beberapa faktor. Faktor yang cukup berpengaruh dalam pemilihan produk  di beberapa lingkungan bisnis pada saat ini adalah faktor usia. Selera atau kepuasan pelanggan jika dilihat menurut usianya dapat memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Dalam  penerapannya  dibutuhkan  sistem  yang  dapat memberikan  suatu  keputusan  bisnis  yang  berguna  dalam penentuan  produk  pilihan  pelanggan.  Dengan  sistem  yang  ada kita dapat  menentukan  langkah-langkah  atau  keputusan-keputusan  bisnis  selanjutnya  sesuai  dengan  informasi  yang diperoleh  dari  sistem.  Contohnya  dalam  hal  penawaran  barang produksi, perusahaan dapat menawarkan produk-produk yang ada dengan  lebih  efektif  yaitu  yang  sesuai  dengan  keputusan  yang diberikan  oleh sistem,  hal ini  dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap hasil klasifikasi produk pilihan pelanggan.

1.2  Rumusan Masalah
            Adapun rumusan pada makalah pelanggan berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
1.        Bagaimana cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan usia?
2.        Bagaimana tipe-tipe pelanggan berdasarkan usia?
3.        Bagaimana cara menangani keluhan pelanggan?
4.        Bagaimana cara melayani pelanggan secara prima?


1.3  Tujuan Penulisan
1        Untuk mengetahui cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan usia?
2        Untuk mengetahui tipe-tipe pelanggan berdasarkan usia?
3        Untuk mengetahui cara menangani keluhan pelanggan?
4        Untuk mengetahui cara melayani pelanggan secara prima?


BAB II
PELANGGAN BERDASARKAN USIA

2.1 PENGERTIAN UMUM PELANGGAN
1.        DEFINISI PELANGGAN
Pengertian pelanggan yaitu orang atau  instansi/lembaga yang membeli barang-barang jasa kita secara rutin  atau berulang-ulang, karena  barang dan jasa yang dibeli mempunyai manfaat.
Beberapa pengertian lain tentang pelanggan adalah sebagai berikut:
a.         Pelanggan adalah pembeli atau pengguna barang-barang jasa kita secara lebih dari satu kali pembelian.
b.        Pelanggan adalah seseorang atau lembaga yang menjalin hubungan baik dalam bidang usaha dengan pihak lain.
c.         Pelanggan adalah rekan atau mitra yang telah sekian lama menjalin kerja sama usaha.
d.        Pelanggan adalah bagian yang sangat penting dari lingkup bisnis/usaha kita.
e.         Pelanggan adalah orang-orang yang datang kepada kita (perusahaan atau petugas pelayanan) dengan maksud, tujuan dan ha rapan tertentu untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara yang menyenangkan.
f.         Pelanggan adalah raja atau tamu istimewa kita. Oleh karena itu, hubungan baik dan saling menghormati dengan pelanggan harus  selslu kita bina, karena dari pelangganlah kelangsungan hidup usaha kita terlaksana.

2.        PENGELOMPOKAN PELANGGAN
Secara umum terdapat dua penggolongan, yaitu:
a.        Internal Customer
Internal customer adalah pelanggan yang berasal dari dalam perusahaan yang menjadi pelanggan dari produk yang dihasilkan oleh mereka sendiri. Misalnya: bagian akuntansi melayani jasa penyusunan laporan keungan bagi bagian pemasaran, bagian  Electronic Data Processing  (EDP) melayani bagian-bagian lain di bidang software dan hardware komputer, bagian bengkel melayani jasa servis kendaraan untuk bagian-bagian lain. Artinya, pelanggan bagain akuntansi adalah bagian pemasaran dan bagian-bagian lain. Pelanggan bagian EDP meliputi semua bagian. Pelanggan bagian bengkel  terdiri dari semua bagian.
b.        External Customer
External customer adalah pelanggan ya ng berasal dari luar perusahaan yang membeli atau menerima barang-barang da n jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Pengertian pelanggan tentu harus di bedakan dengan pengertian calon pelanggan/calon pembeli atau pembeli kadang-kadang, karena pelanggan berarti seorang pembeli yang sudah rutin membeli barang dan jasa. Sebaliknya, calon pelanggan atau pembeli kada ng-kadang adalah membeli karena hanya ingin mencoba, melihat-lihat suasana atau diajak orang lain.
Bagi perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, keberadaan pelanggan adalah maha penting, bahkan perusahaan dari waktu ke waktu harus terus menerus berusaha menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya, karena pelanggan adalah asset perusahaan.
Beberapa hal penting yang harus dipe rhatikan dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan, yaitu:
1)        Senantiasa memberikan perhatian yang tulus dan sungguh-sungguh terhadap pelanggan.
2)        Senantiasa melaksanakan pelayanan yang prima terhadap semua kebutuhan pelanggan.
3)        Menerima dengan baik semua masukan, saran dan kritikan yang diberikan oleh pelanggan bahkan harus ditindak lanjuti  agar memberikan kepuasan kepada pelanggan.
4)        Memberikan diskon atau hadiah-hadiah pada hari-hari tertentu.
5)        Fleksibel dalam kekurangan pembayaran atau menunda waktu pembayaran (berhutang).

3.        TIPE-TIPE PELANGGAN
Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal macam-macam tipe pelanggan adalah penting, karena dengan mengenal tipenya, kita akan lebih mengenal pula sifatnya, ciri-cirinya dan kebiasaan pelanggan tersebut.  Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan lebih mudah memasarkan produk  barang dan jasa yang dihasilkan.
Secara garis besar ada beberapa tipe pelanggan. Pengelompokkan berikut tidak mempunyai dasar ilmiah (psikologi, sosiologi), namun sering di anut oleh para penyedia jasa.
a.        Pelanggan Pria
1)      Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkannya.
2)      Kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkannya.
3)      Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu).
4)      Mudah terpengaruh oleh penjelasan dan argumentasi yang obyektif.
Cara terbaik memperlakukan  pelanggan pria adalah:
a.       Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang diminati adalah tepat sesuai dengan selera.
b.      Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkannya.
c.       Jawab dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti permasalahannya.
b.        Pelanggan Wanita
1)      Sangat bertele-tele dalam memilih barang.
2)      Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
3)      Dalam memilih barang, biasanya lebih tertar ik pada motif, bentuk atau warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaannya.
4)      Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan  asesoris sosial dirinya.
5)      Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
6)      Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
7)      Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan wanita adalah:
a.       Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bebas memilih barang yang diinginkannya.
b.      Petugas pelayanan harus lebih sabar dalam melayani pelanggan wanita, karena wanita adalah cerewet dalam menentukan pilihannya.
c.       Berikanlah pelayanan yang lebih khusus.
Misal:
a)         diskon untuk produk tertentu,
b)        obral untuk beberapa produk bermerk yang modelnya\ sudah agak telat.
c.         Pelanggan Remaja
1)      Mudah terpengaruh bujukan petugas.
2)      Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
3)      Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
4)      Agak boros dalam berbelanja.
d.        Pelanggan Usia Lanjut
1)      Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas.
2)      Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkannya.
3)      Acapkali menanyakan barang-bara ng yang sudah ketinggalan jaman.
4)      Biasanya bersikap ramah dan ngemong  pada petugas yang masih muda-muda.
5)      Cenderung ingin berlama-lama dan ngobrol dulu dengan petugas.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah:
a.       Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya.
b.      Dengarkanlah dengan baik nasehat-nase hat mereka tanpa membantah atau berdiskusi.
c.       Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke ptugas yang lebih tua atau lebih dewasa.
e.         Pelanggan Anak-Anak
1)      Umumnya masih suka bermain-main
2)      Keinginannya terkadang tidak konsisten (suka berubah-ubah).
3)      Tidak pernah diam, selalu bergerak kesana-kemari.
4)      Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan anak-anak adalah:
a.       Tidak memperlakukan mereka sebagai anak  kecil yang tidak berdaya karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang dewasa.
b.      Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena keinginan anak terkadang suka berubah.
c.       Petugas perlu memberi pujian, misalnya  dengan kata-kata: ”Wah pasti Adik cantik deh  kalau pake baju ini.”
f.          Pelanggan Pasangan Bertunangan
1)      Suasana hati sedang diliputi kebahagiaan.
2)      Seia-sekata dan jarang terjadi perselisihan.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan pasangan bertunangan adalah:
a.      Meminta perhatian si gadis bila si pria membutuhkan barang, bagitu pula sebaliknya.
b.      Mendengarkan dengan penuh perhatian tentang segala hal yang mereka inginkan dan bila diperlukan berilah saran yang terbaik yang mereka butuhkan, karena biasanya pasangan bertunangan akan memberikan yang terbaik bagi pasangannya.
c.      Ciptakanlah suasana santai dan akra b agar pasangan tersebut leluasa  ngobrol mengenai barang yang akan mereka beli.
d.     Berikan perhatian lebih terhadap si gadis karena biasa nya pendapat dan permintaan si gadis akan dikabulkan.

4.        MENANGANI KELUHAN PELANGGAN
Menangani keluhan pelanggan secara lebih  dini adalah suatu sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahaan akan lebih mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan.
Sekecil apapun kekecewaan pelanggan  adalah merupakan keluhan yang harus segera ditangani. Disinilah para petugas pelayanan harus mampu mengatasi keluhan tersebut agar tidak semakin membesar da n berdampak kurang baik bagi perusahaan.
Ada beberapa kiat dalam menangani keluhan pelanggan yaitu:
a.         Hadapilah keluhan pelanggan dengan bijaksana, jangan terbawa emosi pelanggan, petugas tidak boleh ikut marah walaupu hati sakit mendengar omelan pelanggan.
b.        Dengarkanlah dengan penuh perhatian semua keluhan pelanggan, sedapat mungkin hidupkan suasana penuh keakraban.
c.         Petugas pelayanan tidak dibenarkan me mbuat janji-janji hanya untuk menyenangkan pelanggan, padahal janji tersebut di luar kewenangannya.
d.        Berikanlah rasa simpatik dan ikut me rasakan kesulitan yang menimpa pelanggan.
e.         Tanggapilah keluhan tersebut dengan baik, sertakan ucapan maaf yang tulus dan berjanji akan memperbaiki kekurangan atas pelayanan yang diberikan.
Pada dasarnya keluhan pelanggan dapat dikategorikan ke dalam empat bagian utama, yaitu:
a.         Keluhan Mekanikal
Biasanya keluhan ini disampaikan oleh  pelanggan karena ba rang yang dibelinya mengalami kerusakan pada sebagian atau salah satu peralatan atau barang yang dibeli tersebut.
Keluhan mekanikal ini biasanya sering terjadi pada pembelian barang-barang mekanikal dan elektrikal (seperti pembelia n TV, tape, radio, AC, laser disc, mobil, motor, dll).
b.        Keluhan Akibat Sikap Petugas
Biasanya keluhan ini disampaikan oleh  pelanggan, karena sikap petugas yang kurang baik atau negatif pa da saat melayani pelanggan.
Hal ini acapkali dialami pelanggan misalnya:
1)        Cara bicara yang ketus, terkesan judes.
2)        Menampilkan wajah yang masam atau cemberut.
3)        Malas-malasan melayani pelanggan (pasif).
4)        Menganggap rendah pelanggan.
Yang lebih berbahaya lagi bila petugas pe layanan tersebut me mposisikan dirinya ingin menjadi ”pusat perhatian” dengan pakaian dan aksesoris keren, make-up yang wah. Biasanya kebanyakan petugas pe layanan tersebut bertugas dipublic relations  atau  customer service.
Petugas seperti ini akan kurang sabar melayani pelanggan, bahkan cenderung bersikap diskriminatif, karena mereka kemungkinan berasal dari keluarga yang kurang perasaan melayani. Banyak pelanggan merasa  rendah diri bila berhadapan dengan petugas pelayanan seperti ini, lambat laun akan ditinggalkan pelanggannya.
c.         Keluhan Akibat Pelayanan Buruk
Biasanya keluhan pelanggan karena hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan itu sendiri yang buruk. Misal: Pembelian VCD.  Pelanggan dijanjikan oleh toko VCD, bahwa apabila VCD mengalami kerusakan, petugas service dalam 1 x 24 jam segera memperbaiki atau menggantinya dengan yang baru, tetapi kenyataannya tidak demikian.
Contoh lain seperti di restoran, penyajian hidangan yang  terlalu lama membuat tamu bosan dan jengkel, sehingga selera makan menjadi hilang.
d.        Keluhan yang Aneh
Keluhan yang aneh adalah keluhan pelanggan yang di mata petugas merupakan keluhan yang tidak wajar. Pelanggan yang mengeluh seperti ini secara psikologis mungkin saja hidupnya tidak bahagia, kesepia n, atau stess. Keluhan yang disampaikan kadangkala tidak perlu dicarikan jalan ke luarnya, cukup didengarkan dengan penuh perhatian, karena biasanya orang sepert i ini hanya menginginkan hubungan yang hangat antarmanusia.
Dalam menghadapi keluhan pelanggan, kita harus menyadari bahwa keluhan tersebut adalah salah satu langkah untuk me nuju perbaikan kinerja perusahaan. Keluhan pelanggan tidak berarti penghinaan terhadap produk perusahaan, melainkan merupakan alat koreksi yang efektif yang akan me mbuat perusahaan semakin matang. Dengan adanya keluhan, para petugas pelayanan akan menjadi lebih profesional dalam bekerja.

5.        PENTINGNYA PELAYANAN PRIMA TERHADAP PELANGGAN
Pelayanan prima biasanya berhubungan er at dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan ra sa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar.
Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu ad alah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan.
Pelayanan prima hasus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal,mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan.
Di samping itu, harus diupayakan teru s menerus untuk meningkatkan kemampuan para petugas pelayanan agar dapat menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa kita, tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk lain.
Betapa pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan karena keberhasilan pelayanan prima dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
1.        Pelayanan prima dapat menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang kita tawarkan pada saat itu juga.
2.        Pelayanan prima dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhdap produk kita.
3.        pelayanan prima diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal (setia) menggunakan produk kita.
4.        Pelayanan prima diharapkan dapat  mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli produk kita.
5.        Pelayanan prima dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu.

6.        HARAPAN PELANGGAN
1)        Pembeli Membeli Pelayanan bukan Produk
Seperti tercermin pada falsafah bisnis jasa pelayanan yaitu ”pelanggan membeli pelayanan, bukan membeli produk”. Pelangg an itu tidak membeli produk yang kita tawarkan, tetapi membeli pelayanan yang k ita berikan. Kalau pelayanan kita baik, ramah, penuh perhatian dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada saat mereka datang dan melihat, maka dari melihat kemudian mereka mencoba, meneliti, sampai akhirnya memutuskan untuk membeli.

2)        Harapan-Harapan Lain Pelanggan
a.       Setiap pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik.
b.      Pelanggan mempunyai hak akan informasi yang jujur dan benar tentang produk yang akan dibelinya.
c.       Pelanggan mengharapkan pelayanan purna jual (after sales service) atau pelayanan setelah penjualan.
Misalnya:
a)      ada garansi perawatan
b)      apabila barang rusak/cacat, boleh dikembalikan atau ditukar
d.      Pelanggan mengharapkan potongan harga atas barang yang dibelinya.
e.       Pelanggan mengharapkan kelayakan harg a atas barang yang dibelinya.
Pada dasarnya harapan pelanggan yang  paling utama adalah kepuasan. Bagi pelanggan, apa yang dihasilkan satu perusahaan baginya tidak begitu penting, pelanggan lebih memikirkan apa yang akan dibelinya dapat memuaskan kebutuhannya.
Kepuasan pelanggan berarti memberikan kepada pelanggan apa kira-kira yang disukainya. Kita harus memberikan kepada pelanggan apa yang sebenarnya mereka inginkan (want), kemudian kapan (when) dan bagaimana cara pelanggan memperolehnya (the way they want it). Caranya adalah sebagai berikut:
a.       Menemukan kebutuhan pokok pelanggan.
b.      Mencari tahu apa sebenarnya yang menjad i harapan pelanggan, sehingga mereka mau kembali datang kepada kita.
c.       Selalu memperhatikan apa yang menjadi  harapan pelanggan, lakukan melebihi apa yang diharapkan pelanggan, sehingga pelanggan merasa senang.
Untuk berada satu langkah di depan pesaing kita, maka kita harus melakukan ketiga harapan tersebut sehingga pelayanan yang kita berikan  tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga akan memberikan  kepuasan dan menyenangkan pelanggan. Akan tetapi, bila kita amati lebih cermat, kepua san pelanggan banyak ditentukan oleh kualitas pelayanan para petugas pelaya nan di lapangan. Jika pelayanan tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka pelanggan langs ung menilai pelayanan yang diberikan mengecewakan (jelek).
BAB III
KESIMPULAN

Dalam rangka memenangkan persaingan dala m bisnis jasa pelayanan tidak cukup hanya melakukan proses administrasi de ngan cepat saja. Yang terpenting adalah bagaimana para petugas pelayanan ma mpu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap para pelanggannya, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan, sekaligus ditumbuhkan kepercayaan, rasa aman dan diharapkan dapat ditimbulkan loyalitas yang tinggi terhadap bara ng dan jasa yang kita tawarkan.
Petugas pelayanan merupakan pasukan te rdepan yang berhadapan langsung dengan konsumen/pelanggan, sehingga mereka harus betul-betul mengetahui kebutuhan pelanggan, mengetahui cara merespon keinginan pelanggan, memiliki pengetahuan dan keterampilan khususnya ilmu menjual atau seni menjual (the art of selling), pandai bicara dan mampu mempengaruhi orang lain.
Di samping itu, harus ada upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan prima tersebut, tidak hanya sekedar untuk memuaskan dalam arti umum saja, tetapi harus juga memiliki kualitas dalam penawaran dan pelayanan yang prima sepanjang waktu.



DAFTAR PUSTAKA

ammarawirausaha.blogspot.com/2010/02/tipe-tipe-pelanggan.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity Lightning