PERMASALAHAN EKONOMI DAN KORUPSI
Pada saat ini kita ketahui bersama bahwa perekonomian indonesia masih
terbilang lumayan baik.hal ini terwujud dari permintaan domestik yang semakin
tinggi dan tingkat inflasi yang stabil. Dan juga saat ini kita ketahui bahwa
indonesia termasuk negara yang tidak berpengaruh besar terhadap dampak dari
krisis amerika serikat dan eropa,karena perekonomian indonesia di dukung oleh
permintaan domestik yang mencapai 60% sedangkan ekspor hanya 25%,sehingga tidak
begitu besar dampak krisis bagi perekonomian nasional.
Dari hasil survei tahun ini diketahui bahwa indonesia termasuk negara
dengan pertumbuhan perekonomian kelas menegah ke-tiga tertinggi di dunia
setelah cina dan india.akan tetapi walaupun kondisi perekonomian indonesia
dalam kondisi baik,indonesia belum terlepas dari beberapa masalah.
Beberapa faktor penyebab masalah perekonomian bangsa ini,yaitu sbb:
-Kemiskinan
Merupakan masalah besar,karena dengan banyaknya angka kemiskinan maka
akan bertambah pula angka kriminalitas.
-Pengangguran
Di indonesia kita ketahui bersama bahwa tingkat pengangguran masih bisa
dikatakan cukupTinggi.menurut hasil survei,kebanyakan pengangguran di tempati
oleh orang-orang yangtidak berpendidikan formal.hal ini terjadi karena
orang-orang yang tidak berpendidikan tidakmempunyai kemampuan terdidik dan
terlatih,sehingga sulit di terima dalam dunia kerja.Pada peringkat ke-dua di
tempati oleh orang-orang berpendidikan formal.mengapa bisademikian?karena
beberapa para lulusan perguruan tinggi lebih tertuju sebagai para pencarikerja
dibandingkan menjadi orang yang membuka lapangan kerja,sehingga lapangan
pekerjaanmenjadi semakin sempit.
-Korupsi
Korupsi yang merajalela menyebabkan
terhambatnya pembangunan nasional karena banyak
anggaran yang di
selewengkan/dirasionalisasikan,sehingga dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional,karena jika dana tersebut tidak di
korupsi,mungkin kemiskinan di indonesia bisa di atasi dengan baik.
Oleh karena itu kita sebagai segenap bangsa dan tumpah
darah indonesia harus berbenah diri untuk mencapai indonesia yang makmur dan
sejahtera.dan juga saat ini diketahui bahwa jumlah usia produktif di indonesia
terbilang tinggi dibandingkan dengan cina yang membatasi populasi setiap
keluarga cuma satu anak.hal ini merupakan aset bangsa yang sangat
berharga,untuk itu sebaiknya bangsa ini bersama-sama untuk bangkit dan
menemukan solusi untuk memecahkan masalah perekonomian bangsa.
Ada beberapa
solusi untuk meningkatkan perekonomian bangsa:
1.Meningkatkan
SDM
Banyak negara
maju seperti amerika serikat dan jepang yang sumber daya alam nya terbatas bisa
menjadi pemimpin ekonomi dunia.akan tetapi mengapa indonesia tidak bisa,padahal
indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah.hal ini terjadi karena
indonesia masih kurang dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan
memiliki daya saing yang tinggi,untuk itu agar negara ini semakin berkembang
indonesia harus meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam bidang
teknologi.menyongsong era mobile computing seperti saat ini kita harus di
bekali oleh pengetahuan IT yang tinggi agar bisa menjadi negara maju,karena
kita ketahui bersama bahwa negara-negara penguasa teknologi adalah negara yang
menguasai perekonomian dunia.
2.Meningkatkan
kualitas sektor pariwisata
Sungguh
sangat menyedihkan sekali bahwa negara yang terdiri dari kepulauan terbanyak
ini tidak memanfaatkan asetnya dengan sebaik mungkin,padahal jika dana APBN
pemerintah di pakai untuk investasi pariwisata mungkin tenaga kerja bisa
terserap dengan baik dan dapat mengatasi masalah pengangguran.dan juga jika
dilihat dari segi fisiknya indonesia merupakan ladang emas jika bisa
meningkatkan sektor pariwisatanya degan baik.
3.Memberikan
sansksi berat kepada koruptor
Inilah inti
permasalahan negara ini.seseorang pernah berkata:suatu negara tidak akan pernah maju jika tidak ada kejujuran dalam
melaksanakan sistem pemerintahaanya.ini adalah salah satu hal yang paling
menyedihkan.pemerintah pernah berjanji bahwa tujuannya semata-mata hanya untuk
mensejahterakan rakyat.akan tetapi kenapa para koruptor bisa berlenggang dengan
bebas dan tidak ada sanksi yang berat.padahal jika memang pemimpin di negara
ini bersungguh-sungguh dan mencitai rakyatnya,maka dia tidak akan pernah
mengabaikan kepentingan umum.sudah banyak tuntutan rakyat yang di lakukan agar
para koruptor di hukum dengan seberat mungkin.akan tetapi tidak pernah di
gubris/di abaikan begitu saja.sungguh hal yang sangat menyedihkan.
4.Solidaritas
dan jiwa sosial yang harus kita junjung tinggi
Banyak rakyat
hanya bisa berkomentar tentang kinerja pemerintah.padahal jika masing-masing
dari kita punya jiwa sosial yang tinggi dengan membantu sesama mungkin
kemiskininan bisa di atasi.
Contoh:banyak
orang islam yang pemikirannya masih dangkal,kenapa?mereka setiap punya uang
selalu pergi ke mekkah untuk naik haji.akan tetapi banyak saudara /tetangga
mereka yang masih miskin dan kelaparan mereka tidak perduli.masihkah bisa
dikatakan bahwa mereka itu haji yang mabrur.seandainya seluruh dana jamaah haji
di kumpulkan selama lima tahun dan di gunakan untuk membantu sesama,maka tidak
akan ada orang kelaparan di bumi pertiwi ini.
Intinya,siapakah
yang salah?kita atau pemerintah.untuk itu marilah sama-sama kita berbenah diri
dan saling berinstropeksi diri.jangan cuma saling menyalahkan satu sama
lain.karena jika kita bersatu padu maka segala masalah insyaallah bisa di
atasi.
Korupsi merupakan masalah yang
sangat populer di masyarakat sehingga banyak definisi yang muncul sesuai dengan
aspeknya masing-masing. Akibatnya, jarang kita temui definisi yang cukup
lengkap dan sempurna dalam menjelaskan korupsi
Wikipedia yang merupakan salah
satu ensiklopedia online menyebutkan bahwa Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.
Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus atau
politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Definisi ini
juga tidak luput dari kekurangan karena disebutkan bahwa korupsi hanya mencakup
pejabat publik yang berarti pegawai pemerintah, politisi dan tidak termasuk
sektor swasta.
Lebih lanjut, tindak korupsi
tidak hanya mencakup penyuapan atau penyelewengan sejumlah dana, namun lebih
luas dari hal itu. Misalnya, seorang mahasiswa yang izin untuk tidak masuk
kuliah dengan alasan sakit, namun dia bepergian bersama temanya. Hal ini juga
merupakan tindakan korupsi. Dari banyaknya definisi korupsi sulit di bedakan
antara penyuapan dan hadiah. Penyuapan biasanya menimbulkan timbal balik dan
hadiah tidak menimbulkan timbal balik karena di anggap sebagai hibah.
Faktor-faktor yang Mendorong
Tindakan Korupsi
Tindakan korupsi bukanlah hal
yang berdiri sendiri. Perilaku korupsi menyangkut berbagai hal yang sifatnya
kompleks. Faktor-faktor penyebaba bisa dari internal pelaku-pelaku korupsi,
tetapi bisa juga berasal dari situasi lingkunan yang kondusif bagi seseorang
untuk melakukan korupsi. Berikut ini adalah aspek-aspek penyebab seseorang melakukan
korupsi.
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwo,
tidak ada jawaban yang persisi, tetapi ada dua hal yang jelas, yaitu :
1. Dorongan dari daklam diri
sendiri (keinginan, hasrat, kehendak, dan sebagainya);
2.
Rangsangan
dari luar (dorongan dari teman, adanya kesempatan, kurang kontrol dan
sebagainya).
Dr. Andi Hamzah dalam
disertainya menginventarisasi beberapa penyebab koruopsi yaitu :
1. Gaji pegawai negeri yangh tidak
sebanding dengan kebutuhan yang semakin tinggi;
2.
Latar
belakang kebudayaan atau kultur Indonesia yang merupakan sumber atau sebab
meluasnya korupsi
3.
Manajemen
yang kurang baik dan kontrol yang kurang efektif dan efesien, yang memberikan
peluan untuk korupsi;
4.
Modernisasi
pengembangbiakan korupsi.
Analisa yang lebih detil lagi
tentang penyebab korupsi diutarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam bukunya berjudul "Strategi Pemberantasan
Korupsi," antara lain :
1. Aspek Individu Pelaku
2. Sifat Tamak Manusia
Kemungkinan orang melakukan
korupsi bukan karena orangnya miskin atau penghasilan tak cukup. Kemungkinan
orang tersebut sudah cukup kaya, tetapi masih punya hasrat besar untuk
memperkaya diri. Unsur penyebab korupsi pada pelaku semacam itu datang dari
dalam diri sendiri, yaitu sifat tamak dan rakus.
Moral yang Kurang Kuat
Seorang yang moralnya tidak
kuat cenderung mudah tergoda untuk melakukan korupsi. Godaan itu bisa berasal
dari atasan, teman setingkat, bawahanya, atau pihak yang lain yang memberi
kesempatan untuk itu.
Tingkat Upah dan Gaji Pekerja di Sektor Publik
Penghasilan seorang pegawai
dari suatu pekerjaan selayaknya memenuhi kebutuhan hidup yang wajar. Bila hal
itu tidak terjadi maka seseorang akan berusaha memenuhinya dengan berbagai
cara. Tetapi bila segala upaya dilakukan ternyata sulit didapatkan, keadaan
semacam ini yang akan memberi peluang besar untuk melakukan tindak korupsi,
baik itu korupsi waktu, tenaga, pikiran dalam arti semua curahan peluang itu
untuk keperluan di luar pekerjaan yang seharusnya.
Kebutuhan Hidup yang Mendesak
Dalam rentang kehidupan ada
kemungkinan seseorang mengalami situasi terdesak dalam hal ekonomi.
Keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk mengambil jalan pintas
diantaranya dengan melakukan korupsi.
Gaya Hidup yang Konsumtif
Kehidupan di kota-kota besar
acapkali mendorong gaya hidup seseong konsumtif. Perilaku konsumtif semacam ini
bila tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai akan membuka peluang
seseorang untuk melakukan berbagai tindakan untuk memenuhi hajatnya. Salah satu
kemungkinan tindakan itu adalah dengan korupsi.
Malas atau Tidak Mau Bekerja
Sebagian orang ingin
mendapatkan hasil dari sebuah pekerjaan tanpa keluar keringat alias malas
bekerja. Sifat semacam ini akan potensial melakukan tindakan apapun dengan
cara-cara mudah dan cepat, diantaranya melakukan korupsi.
Tidak Menerapkan ajaran Agama
Indonesia dikenal sebagai
bangsa religius yang tentu akan melarang tindak korupsi dalam bentuk apapun.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bila korupsi masih berjalan subur di tengah
masyarakat. Situasi paradok ini menandakan bahwa ajaran agama kurang diterapkan
dalam kehidupan.
CHAPTER I
INTRODUCTION
1.1
THE
BACKGROUND OF THE PROBLEM
English
is very important because it is used by more than mions people as native
language. Therefore, it is said to be the most widely used international
language in the world. The fact implies that people all over the world,
including in Indonesia, use English for diverse purposes. For Indonesian,
English is learned mainly for the absorption and development of science,
technology, social culture and for the development of relationship with other
nations.
We
should (use English, of course, in order to make interaction with others,
especially English native speakers. As mentioned above that English is used by
more than million people as a native language. The fact, it has been used by a
lot of people as second language. Therefore, English is said to be most widely
used international language (Abram, 1997:118). The clear relevance of the
English course to their needs would improve the learner’s motivation and
thereby make learning better in the future.
By
learning English course, the students’ competence will increase more and more
because the students have the high motivation to study and the learning system
is very different with the formal educations. Usually the students are trained
by conversation. As well as it implies that all over the world include of
Indonesia should master English for diverse purposes. For Indonesia, English is
learned mainly for the absorption and development of science, technology,
social culture and for the development or relations with other nations
(Depdiknas, 2006:103).
The
government has recently introduced English as one of the subjects at Elementary
School, more specifically English is taught as the local content. In comparison
with the teaching of English as Elementary School and other educational
institution, the implementation of English is teaching at elementary school is
relatively new.
1.2
REASON
FOR CHOOSING THE TOPIC
There
are a number of reasons encourage in the writer to investigate the topic.
First, based on the writer’s experience, her mastery as well as the student’s
mastery of writing skill is still
unsatisfactory. Secondly, writing is a major skill in the since that it aids to
the mastery and development of the other language skill and the language
component Finally, knowledge or information is very useful for us. For that
reason, it should be comprehended through writing. Thus writing is a skill
which is necessary to comprehend information or knowledge.
It
is undeniable that writing is really needed to understand information or
knowledge. The scope of its space is very extensive, so that it is impossible
to be discussed all at once. For that reason, then the writer will limit her
study in the teaching and learning English using the technique of Community
Language Teaching (CLI).
The
writer would like to find out the implementation of the teaching and learning writing
English using CLT technique in the sixth grade of Elementary School. By writing
this paper, the writer expects to know the problem of the teaching Writing
using CLT SDIT NURUL QUR’AN The writer will get some theoretical information
about the teaching English using CLT technique. For teacher and other
educational personnel, the result of study is expected to give some informative
and dear understanding about the teaching and CLT English.
1.3
THE
STATEMENT OF THE PROBLEM
Based
on the background above, this research is geared toward answering the following
questions.
1. What
the teacher’s step used in CLT in writing English at SDIT Nurul Qur’an?
2. What
the Student’s troubles in CLT in understanding English writing at SDIT Nurul
Qur’an?
1.4
THE
AIMS OF THE STUDY
Generally
this research is aimed at getting a dear description about structure of CLT in
writing, designing of syllabi CLT, affectivity and efficiency in learning
writing in CLT. This aim is the basic stage before the activity is done. The
aim achieved in this research can be described as follow.
a. The
teacher’s step English writing at SDIT
b. The
student’s troubles to CLT in understanding English writing at SDIT
1.5
SIGNIFICANCE
OF THE STUDY
There
are number’s of reasons encourage in the writer to investigate the topic.
First, based on the writer’s experience, her mastery as well as the student’s
mastery of writing skill is still unsatisfactory, as reflected in the test
score.
Secondly,
writing is a major skill in the since that it aids to the mastery and development
of the other language skill and the language component. For example, it can
help a person become more skillful in listening and expand his or her English
skills.
Finally,
knowledge or information is very useful for us. So, for that reason, it should
be comprehended through listening. Thus, writing is a skill which is necessary
to comprehend information or knowledge.
(1) For
The Teachers
There
are numbering reasons encourage in the writer for the teachers:
a. First,
based on the writer’s experience, her mastery as well as the student’s mastery
of writing skill is still unsatisfactory, as reflected in the test score.
b. Writing
is a major skill in the since that it aids to the mastery and development of
the other language skill and the language component For example, it can help a
person become more skilful in writing and expand her vocabulary.
c. Knowledge
or information is very useful for us. For that reason, it should be
comprehended through listening. Thus writing is a skill which is necessary to
comprehend information or knowledge.
(2) For
the Students
a. To
increase effectively in writing using CLT
b. To
get the good outlook and development
(3) For
Institution
a. To
give input to pay attention of learning accurately about writing learning using
CLT.
b. To
give the learning facility about the books relation of writing using CLT
1.6
CLARIFICATION
OF TERMS
To
avoid misunderstanding, the following is the clarification of the term used in
this paper.
1.
Teaching
Teaching
refers guiding and facilitating learning, enabling the learner to learn,
setting the conditions for learning (Brown, 1987:7).
2.
Writing
Writing
refers to the process of extracting meaning from written or printed language.
(Mc Arthur, 1992: 847).
3.
CLT Technique
In
this research, CLT is the process in writing by giving the text parts by parts
for each group. Then the students discuss authority matters after that all of
theta can be accounted by giving the conclusion
BIBLIOGRAPHY
Abram,
1997. Principles of language learning and
Teaching. New Jersey:
Prentice Hall
Depdiknas.
Provinsi. Jawa Barat. 2006. Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan
Dasar untuk SD. Bandung:Diknas.Provinsi Jawa Barat
Mc
Arthur Tom. 1992. The Oxford Companion to
the English language Axford
New York: University Press.
Creswell.
In Yuningsih, IIs. (2008). The Teaching
on English Reading
Comprehension at Junior High
School. Unplubhised paper Bandung: STAI
Siliwangi;
Crowl
Thomas.K. (1996). Fundamental of
edicational Research. Second Edition
United State Of America.
Depdiknas.
(2006). Kurikulum tingkat satuan
Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Angelo,1980
http://www.angelo.com/rords/wr/writing
Henry
1986 http://henry.com/words/wr/writing
Me
Crimmon, 2008 http://www.mecrimmon.com/words/wr/writing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar